Kelapa sawit tumbuh tegak lurus dapat mencapai
ketinggian 15-20 m. Tanaman ini berumah satu atau monoecius dimana bunga jantan
dan bunga betina terletak pada satu pohon. Bunga jantan dan bunga betina
terletak pada masing-masing tandan bunganya dan terletak terpisah yang keluar
dari ketiak pelepah. Tanaman ini menyerbuk sendiri dan dapat menyerbuk silang.
Mengetahui pembentukan bunga baik tentang masa
pembentukan, kelaminnya, proses pematangan tandan serta tahapannya perlu untuk
peramalan produksi dan keseimbangan dalam pemupukan. Perkembangan pematangan
buah pada tandan juga perlu diketahui guna mengetahui kriteria panen yang baik
dari sudut kuantitas dan kualitas dan dapat digunakan untuk melakukan peramalan
produksi jangka pendek.
Akar (Radix)
Akar pertama muncul dari biji yang telah tumbuh
(berkecambah) adalah radikula yang panjangnya dapat mencapai 15 cm, mampu bertahan
sampai 6 bulan. Dari radikula ini akan muncul akar lainya yang bertugas
menganbil air dan unsur hara lainya dari media tumbuh namun masih perlu dibantu
dari cadangan makanan yang ada pada endosperem. Akar ini kemudian fungsinya
diambil alih oleh primair (utama) yang keluar dari bagian bawah batang (bulb)
beberapa bulan kemudian. Akar baru ini tumbuh 45 derajat ke bawah yang berguna
untuk mengambil air dan makanan berhubung cadangan makanan pada endosperm biji
telah habis ditandai dengan lepasnya biji. Dari akar primair ini akan tumbuh
akar sekunder yang tumbuh horisontal dan dari sini tumbuh pula akar tertier dan
kwartener yang berada dekat pada permukaan tanah. Akar tertier dan akar
kwartener inilah yang paling aktif mengambil air dan hara lain dari dalam
tanah. Pada tanaman dilapangan akar-akar tersebut berada 2 - 2,5 m dari pangkal
pokok atau diluar piringan.
Batang
(Caulis)
Batang kelapa sawit tumbuh tegak lurus
(phototropi) dibungkus oleh pangkal pelepah daun (frond base). Karena sebab tertentu dapat juga tumbuh bercabang
meskipun sangat jarang sekali. Batang ini berbentuk silinder berdiameter 0,5 m
pada tanaman dewasa. Bagian bawah umumnya lebih besar (gemuk) disebut bongkol batang atau bowl. Sampai umur tiga tahun
batang belum terlihat karena masih terbungkus pelepah daun yang belum dipangkas
atau ditunas. Tergantung dari varietas dan tipenya pertumbuhan meninggi
berbeda-beda. Karena sifatnya yang phototropi dan heliotropi (menuju cahaya dan
sinar matahari) maka pada keadaan yang terlindung, tumbuhnya akan lebih cepat
diameter (tebal) batang akan lebih kecil.
Daun
(Folium)
Daun (folium) keluar pada stadia bibit adalah
berbentuk ianciolate, kemudian muncul bifurcate dan menyusul bentuk pinnate.
Pada bibit yang berumur 5 bulan misalnya akan dijumpai 5 lanceolate, 4
bifurcate, dan 3 pinnate. Pada 12 bulan akan ada 5 lanceolate, 4 bifurcate dan
10 pinnate. Pangkal pelepah daun atau ptiole adalah bagian yang mendukung atau
tempat duduknya daun dan terdiri atas rachis (basis folli), ujung daun (apex
folii), lidi (nervatio folli), tepi daun (margo folli) dan daging daun
(intervenum).
Daun kelapa sawit memiliki rumus daun 1/8.
lingkaran atau spiranya ada yang berputar kiri dan kanan tetapi kebanyakan
berputar kanan. Pengenalan ini penting diketahui agar kita mengetahui letak
daun ke-9, ke-17 dan lain-lain yang dipakai standar dalam mengukur pertumbuhan
maupun pengambilan contoh daun dan pengamatan lainya. Produksi pelepah daun
tergantung pda umur tanaman. Produksi pelepah daun pada tananman selama setahun
dapat mencapai 20-30 kemudian akan berkurang sesuai umur menjadi 18-25 atau
kurang. Panjang cabang daun diukur dari pangkalnya dapat mencapai 9 m pada
tanaman dewasa sedang pada muda kurang dari angka tersebut. Panjang pelepah ini
dapat bervariasi tergantung tipe varietasnya dan pengaruh kesuburan tanah. Pada
tiap pelepah diisi oleh anak daun dikiri kanan rachis. Jumlah anak daun pada
tiap sisi dapat mencapai 125-200. anak daun ditengah dapat mencapai panjang 1,2
m. Berat pelepah dapat mencapai 4.5 kg berat kering. Pada satu pohon dewasa
dapat dijumpai 40-50 pelepah.
Bunga
(Flos)
Tanaman kelapa sawit dilapangan mulai berbunga pada
umur 12-14 bulan, tetapi baru ekobomis dipanen pada umur 2,5 tahun. Dari tiap
ketiak pelepah daun akan keluar satu tandan bunga jantan tau betina. Sebagaian
dari tandan ini akan gugur (aborsi) sebelum antjesis atau setelah anthsis. Pada
tanaman muda sering juga dijumpai bunga abnormal seperti bunga banci
(hermaprodit) yaitu tandan bunga memiliki 2 jenis kelamin, bunga addromorphic
(androgynous) yaitu secara morfologi adalah bunga jantan tetapi pada sebagian
spikletnya dijumpai pula bungan betina yang dapat membentuk buah sawit kecil.
Juga akan sering dijumpai buah parthenocarpi yaitu kepala putik (stigma) yang tidak sempurna
penyerbukaanya sehingga buah berbentuk layu dan gugur. Disamping itu akan juga
terdapat buah yang bersayap atau mantled yaitu stamen rudimenter atau primordia
yang berkembang menjadi carpel suplement. Persentase bunga abnormal ini sangat
kecil yaitu kurang dari 1 bunga setiap pokok dan tidak semua pokok.
Sex defrensiasi terjadi 17-25 bulan sebelum
antehsis dan setelah anthesis membutuhkan waktu 5-6 bulan baru matang panen.
Secara visual tandan bungan jantan atau betina baru dapat diketahui setelah
muncul dari ketiak pelepah daun yaitu 7-8 bulan atau 1-2 tahun sebelum
antehsis.
Tandan bunga bitina dibungkus oleh seludung bunga
yang akan pecah 15-30 hari sebelum antehsis. Sati tandan bunga betina memiliki
100-200 speklet dan setiap sepikelet memiliki 10-15 bunga betina. Bunga betina
yang kecil inilah yang akan diserbuki oleh serbuk sari. Tidak semua bunga
betina tersebut akan berhasil membentuk buah secara sempurna yang matang
terutama dibagian dalam. Karena bunga jantan terdapat pada tandan bunga jantan
yang terpisah dan tidak bersamaan anthesisnya dengan bunga betina maka tanaman
dikatan menyerbuk silang secara alami penyerbukan dilakukan oleh serangga (enthomophili) dan oleh angin (anemophili).
Tandan bunga jantan (infloressensi) juga dibungkus oleh seludung bunga yang pecah jika
anthesis seperti bunga betina. Tiap tandan bunga memiliki 100-250 spikelet yang
panjangnya 10-20cm dan diameter 1-1,5 cm. Tiap spikelet berisi 500-1.500 bunga
kecil yang akan menghasilkan tepung sari jutaan banyaknya. Tandan bunga yang
sedang anthesis ini berbau tajam (khas). Tiap tandan bunga jantan akan
menghasilkan serbuk sari sebanyak 40-60 gr.
Perkembangan tandan bunga betina sejak anthesis
sampai matang sebagai berikut:
Daging
buah (mesocarpium)
Sampai tiga bulan setelah anthesis warnanya masih
putih kehijauan menunjukan bahwa masih terdiri dari air, serat, klhorofil dan
minyak belum terbentuk. Perubahan warna daging buah menjadi kuning kehijauan
setelah tiga bulan menunjukan bahwa minyak telah terbentuk yaitu terbentukny
karotin.
Cangkang
atau tempurung
Sebulan setelah penyerbukan cangkang telah
terbentuk meski masih sangat tipis dan lembut. Pengerasaan berlangsung terus
dan pada umur 3 bulan sudah mengeras, warna berubah dari putih menjadi coklat
muda.
Inti
(endocarpium atau necleus seminic)
Pada umur 2 bulan terjadi perubahan dari berbentuk
cairan menjadi agar-agar dan pada umur 3 bulan inti sudah berbentuk padatan
yang agak keras.
Lembaga
atau embrio
Sampai 3 bulan belum terlihat dengan mata.
Selanjutnya akan tampak titik putih sepanjang 1,5 mm yang cepat bertambah
besar. Pada umur 3 bulan telah mencapai 3 mm dan terbentuk bagian yang berwarna
kuning dan putih.
Buah
(Fructus)
Bunga betina yang telah dibuahi akan berkembang
pada spikelet. Karena kondisi terjepit maka buah yang terletak dibagian dalam akan
lebih kecil dan kurang sempurna bentuknya dibandingkan yang dibagian luar dan
buah dalam. Berat satu buah yang sudah matang tergantung juga pada tipe
induknya. Pada tipe tertentu buahnya rata-rata 13 gr dan pada tipe lainya ada
yang mencapai 18-20 gr bahkan ada yang mencapai 30 gr dengan panjang buah 5 cm.
Kematangan buah masih dibedakan yaitu matang morfologis dimana buah telah
sempurna bentuknya serta kandungan minyaknya sudah optimal. Matang fisiologis
adalah kematangan buah yang lebih lanjut yaitu telah siap untuk tumbuh dan
berkembang, biasanya 1 bulan setelah matangan morfologis.
Buah luar yang telah lepas dari tandan dan jatuh
ke tanah dipakai untuk tanda atau kriteria kematangan tandan dalam pemanenan.
Istilah yang digunakan adalah fraksi. Jika tandan yang dipanen belum memperlihatkan
buah luar yang lepas (membrondol) maka dikatakan fraksi mentah. Apabila 12 –
25% buah luar sudah membrondol maka dikatakan matang dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar